Entri Populer

Jumat, 22 Oktober 2010

Canon EOS 60D, Gabungan dari 50D dan & 7D.!!!!

Canon baru - baru ini telah memperbarui seri kamera DSLR-nya, dengan seri barunya 60D Canon telah memperbarui fitur - fitur di dalamnya, namun masih ada ko fitur yang sama seperti di pendahulunya Canon 50D.




Yang baru, badan 60D tidak sebesar seri EOS sebelumnya, 50D. Berbeda dengan pakemnya, penerus 50D ini juga tidak lagi memiliki badan yang terbuat dari magnesium alloy.  Badan 60D ini terbuat dari plastik, yang membuat bobotnya menjadi 755 gram, atau 8% lebih ringan dibandingkan 50D. Absen pula dudukan untuk flash sync.


Berikutnya, 60D tidak lagi memanfaatkan media rekam kartu CF (CompactFlash). Di kamera DSLR terbarunya ini, Canon memilih media rekam yang lebih kecil dan tidak punya kaki-kaki pin (yang seringkali bermasalah karena bengkok akibat terburu-burunya pengguna memasukkan kartu), yakni tipe SD (Secure Digital). Kamu bisa memasukkan SD, SDHC atau SDXC.


joystick yang ada di 50D tak lagi kelihatan. Ia digantikan controller 4-arah. Beberapa dari tombol akses langsung juga raib.  Tapi hadirlah dial kedua di bagian belakang.


Akan tetapi kalau dicermati, spesifikasi dan fitur 60D ini sepertinya paduan dari EOS 500D dan 7D. Ada fitur yang ‘dulunya’ punya 50D, tapi  dan sebagian lagi mirip 7D.  Sensor AF 60D misalnya, sama dengan 50D.


60D, 50D dan 7D sama-sama menggunakan sensor CMOS 22,3×14,9 mm. Cuma milik 60D identik dengan 7D, yakni mengusung resolusi 18 megapiksel. Tapi berbeda dengan 50D, 60D mampu merekamkan film full HD – fitur yang ada di 7D.

Viewfinder di 60D juga sama persis dengan milik 50D dan 7D.  Begitu juga ukuran LCD yang 3”. Seperti di 50D, LCD 60D hanya punya dual anti reflection. Bedanya, resolusi LCD 60D paling tinggi, 1040.000 dots.


Kesamaan lain 60D dengan 7D hadir dalam fitur kisaran Auto ISO yang mencapai 3200. Bedanya, di 60D kamu bisa mengatur batas atas Auto ISO – sesuatu yang tidak bisa dilakukan di 7D.


Seperti 50D dan 7D, layar 60D tetap bisa dilihat dengan baik pada sudut pandang 160 derajat. LCD ini bersifat vari-Angle, alias bebas diputar tanpa hambatan ke segala arah, bahkan ketika kamera terpasang pada tripod atau battery grip.


Sementara itu, bagi fotografer yang berjiwa kreatif, silakan manfaatkan beberapa feature guna menciptakan hasil foto-foto unik, seperti filter efek Toy CameraSoft FocusGrainy, dan Miniature.


Keistimewaan lain dari Canon EOS 60D adalah kecanggihannya dalam melakukan pemprosesan gambar RAW di dalam kamera, misalnya mengatur parameter pencahayaan, White Balance, dan Picture Style,untuk kemudian menyimpannya dalam format JPEG langsung di kamera tanpa melalui komputer. Selain itubuilt-in electronic level di kamera ini akan membantu pengguna memastikan secara akurat posisi kamera terhadap bidang horizontal.






Spesifikasi umum Canon EOS 60D antara lain:
  • Sensor CMOS beresolusi 18MP
  • Prosesor DIGIC 4
  • Kecepatan continuous shooting hingga 5,3 fps dengan maksimum 58 foto Large/Finedalam sekali jepretan tombol rana/shutter.
  • Sistem Auto Focus dengan 9 titik cross type auto-focus sensor
  • Rentang  ISO antara 100 – 6400 yang dapat ditingkatkan hingga 12800
  • 63-zone dual-layer metering sensor
  • Built-in speedlite transmitter
  • Fungsi perekaman video beresolusi hingga Full HD (1920x1080p)
  • Battery grip BG-E9 yang dapat diisi dengan 2 unit battery pack LP-E6
Gimana jepereters ingin mencoba Canon EOS 60D ini???

Berikut adalah daftar harga Canon EOS 60D : 



-        Body only: Rp 10.499.000
-        Kit dengan lensa EF-S 18-55mm IS: Rp  11.999.000

-        Kit dengan lensa EF-S 18-135mm IS Rp 13.999.000
-        Kit dengan lensa EF-S 18-200mm IS Rp 14.799.000

Kamis, 07 Oktober 2010

10 Camera DSLR Terbaik Versi Dhiel.

Ini nih 10 Kamera terbaik versi si pembuat blog 


apa ajjah boleh!!!

saya akan memulai dari peringkat 10 dulu... kenapa saya mau dari nomer 10 dulu?? karna itu adalah kemauan saya dan atas kesadaran saya.

10. Olympus E - 30
Olympus E-30 ini memang bukan kamera DSLR kelas atas namun ada beberapa keunggulan yang membuat kamera ini jadi menarik. Misalnya saja kemudahan yang ditawarkannya membuat kamera DSLR ini jadi cocok buat mereka yang ingin beralih dari kamera saku ke kamera DSLR namun masih merasa takut direpotkan oleh pengaturan manual.
Olympus E-30 memberikan kemudahan bagi pemula dengan mengimplementasikan menu yang mudah dipahami dan beberapa pilihanscene mode yang dapat diakses dari layar LCD-nya. Layar berukuran 2,7 inci ini punya tampilan yang memuaskan - jernih dan tak ada jeda antara saat kamera digerakkan dan perubahan tampilan pada layar. Selain itu, fitur autofocus-nya juga berfungsi dengan baik.
Menggunakan layar LCD memang lebih nyaman dalam beberapa kondisi namun tentu saja cara ini masih memiliki kelemahan, pada kondisi cahaya sangat terang misalnya. Cara termudah mengatasinya adalah dengan menggunakan viewfinder namun dalam hal ini, solusi itu tak banyak membantu karena viewfinder yang terpasang di sini tak sebagus yang Anda bayangkan. Selain ukurannya terlalu kecil, tampilannya juga sedikit kabur dan menyulitkan saat mengatur fokus.
Mau tak mau, Anda hanya bisa menggunakan layar LCD-nya saja. Untungnya layar ini tak terlalu bermasalah (kecuali dalam kondisi cahaya sangat terang). Posisi layar bisa ditarik dan dilipat sehingga memungkinkan untuk mengambil gambar dari sudut yang cukup ekstrim atau bahkan mengambil foto diri Anda sendiri. Antarmuka yang ditampilkan juga intuitif dan mudah dipahami oleh pemula.
Hasil bidikan kamera 12,3 megapixel ini juga memuaskan. Warna direproduksi dengan akurat dengan detail yang tetap terjaga. Ada gejala distorsi namun tak terlalu parah.Noise pun hampir tak terlihat, kecuali jika Anda menggunakan ISO 400 ke atas. Fitur umum kamera seperti image stabilisation dan teknologi anti-dust pun sudah terpasang pada kamera DSLR ini.
Kesimpulannya, Olympus E-30 ini memang bukan kamera DSLR canggih namun beberapa kemudahan yang ditawarkan membuatnya tetap layak untuk dipertimbangkan. Good Gear Guide juga sempat memuji kualitas bahan pembuat casing-nya yang kokoh dan berani memberikan rekomendasi untuk kamera yang dijual dengan harga US$950 atau kira-kira setara dengan Rp9,5 jutaan ini.

9. Pentax k - 7
Kamera DSLR Pentax ini masuk dalam jajalan mid-level. Body kamera ini terbuat dari magnesium alloy dan juga memiliki body yang lebih compact, yaitu 25% lebih kecil dari kamera sejenis. 
Kamera ini mampu menghasilkan gambar hingga 14.6 megapixel. Kamera ini juga menggunakan sensor CMOS yang sering digunakan untuk mengurangi noise. K7 menambah jarak ISO yang dimiliki dari 3200-6400.
Kelebihan lain dari kamera ini adalah kemampuannya untuk membuat film dengan kualitas HD. K7 mampu mengambil video dengan kualitas resolusi standar pada 1280x720 dengan aspek rasio 16:9, 1536x1024 dengan aspek rasio 3:2, atau 640x416 dengan aspek rasio 3:2. Semua pengambilan gambar tersebut dapat dilakukan dengan kecepatan 30 frames per detik.

Kamera ini juga support port HDMI dengan beberapa pilihan resolusi, yaitu 1080i, 720o, 480p dan juga dapat dilakukan pemilihan resolusi secara otomatis. Dengan menggunakan output tersebut, Anda dapat menampilkan gambar maupun film di TV high definition.

Mode pengambilan gambar High Dynamic Range (HDR) yang dapat menciptakan satu gambar composit dengan gradasi yang lebar dari tiga gambar yang eksposur nya berbeda. Juga memiliki fungsi Mirror Lock-up yang dapat mengeliminasi gambar yang blur pada saat pergerakan saat eksposur panjang. 

8. Canon EOS 50D
Canon EOS 50D sebagai andalan Canon untuk mengisi kelas menengah, ditujukan bagi mereka yang menginginkan kamera DSLR Canon yang terbaik di kelas sensor berukuran APS-C. Selain memakai sensor CMOS 15 MP, 50D hampir tidak terlalu banyak memyempurnakan spesifikasi pendahulunya yang memang sudah amat baik. Perubahan paling mendasar (selainresolusi 15 MP) adalah penggunaan engine Digic 4, ISO 3200 (sebelumnya 1600), layar LCD 3 inci resolusi tinggi, contrast detect live-view (sebelumnya hanya adaphase detect),  dan sedikit lebih lambat dalam continuous shooting (6,3 fps dibanding 6,5 fps). Bahkan dari segi desain bodi pun 50D ini hampir serupa dengan 40D, baik tampak depan maupun belakang. Sebagai lensa kitnya, Canon memperkenalkan lensa baru EF-S 18-200mm f/3.5-5.6 IS.

7. Nikon d90
 Nikon D90 ini adalah sebagai perpaduan antara D60 dan D300, dimana segala hal yang berkaitan dengan 
kemudahan pemakaian (user friendly) dari D60 dapat ditemui di D90. Demikian pula dengan kemampuan D300 (sebagai DSLR terbaik di kelas DX) diwariskan di D90 ini seperti kemampuan 3D tracking AF dan layar LCD resolusi tinggi. Hanya saja jangan harap keunggulan D300 berupa 51 titik AF akan diwariskan di D90, sebagai gantinya D90 memiliki 11 titik AF saja. Beberapa hal yang membedakan D90 ini dibanding pendahulunya adalah pemakaian sensor CMOS (sebelumnya CCD) beresolusi 12 MP, Expeed engine, ISO 3200 (sebelumnya 1600), live-view dengan kemampuan merekam video HD (pertama dalam sejarah), layar LCD 3 inci (sebelumnya 2,5 inci), anti debu dan kemampuan Geotagging dengan modul GPS tambahan. Sebagai lensa kitnya, Nikon memperkenalkan lensa DX 18-105mm f/3.5-5.6G ED VR AF-S.

6. Olympus E-3
E-3 memiliki beberapa fitur baru, termasuk pratayang langsung penuh layar mengartikulasikan , autofocus dalam mode live view, kemampuan untuk menangkap adegan dengan rentang dinamis luas dengan menggunakan metode pengolahan citra disebutpenyesuaian teknologi bayangan  dan kemampuan untuk mengendalikan sampai dengan tiga kelompok flash nirkabel tanpa pemancar eksternal. Kamera ini juga sepenuhnya weatherproof bahkan dengan flash popup dalam posisi "up".
Kamera, dengan yang baru (SWD motor ultrasonik ) lensa, diharapkan dapat menarik pengguna profesional yang menginginkan kamera portabel dan ringan tubuh, kasar dengan lensa kualitas dan autofocus terkemuka kelas.
Fitur tambahan termasuk:
  • Fast autofocus (Olympus mengklaim bahwa ini adalah autofocus tercepat di dunia pada saat kamera dirilis (bila digunakan dengan Zuiko Digital ED 12-60mm SWD 1:2.8-4 lensa @ 60mm, per Oktober 2007).
  • 100% bidik dengan pembesaran 1,15 × 50 mm dengan lensa (seperti 25 mm adalah "standar" lensa pada format 4 / 3, ini setara dengan 0,57 × 35 mm format)
  • Eksternal sensor Keseimbangan putih
  • 5 frame per detik (frame / s) kecepatan menangkap
  • 11 titik biaksial cross AF sensor yang bekerja di -2 EV pada ISO 100
  • Dalam tubuh image stabilization dicapai dengan memindahkan sensor (dengan demikian, ia bekerja dengan lensa apapun)
  • Lingkungan disegel magnesium alloy body kamera
  • Debu sistem reduksi ( Supersonic Wave Filter )
  • Shutter diuji untuk 150.000 siklus
  • Internal Viewfinder rana
  • sync 'X' dan port remote Eksternal
Kamera ini kompatibel dengan baterai yang ada-1 BLM yang digunakan dalam E-1, E-300, E-330, E-500 dan E-510.
Kamera direview oleh Digital Photography Review pada bulan Februari 2008 oleh Simon Joinson.
E-3 dilengkapi dengan sensor yang lebih baik dari DSLR lain dipasarkan oleh Olympus pada saat peluncurannya, yang memungkinkan pengguna untuk beroperasi pada pengaturan ISO tinggi tanpa menghasilkan sebagai kebisingan banyak.
Seiring dengan badan lain 4/3rds Olympus, E-3 memiliki gratis 'yang sangat' pemeliharaan pendekatan karena itu memiliki permintaan pemetaan pixel-on, shaker 'pada SSWF' debu, vignetting dan distorsi koreksi baik di kamera atau selama editing dengan Olympus perangkat lunak. Olympus juga telah diimplementasikan pada update-permintaan firmware untuk semua unit tubuh mereka, lensa dan flash.

5. Nikon d5000
Kamera DSLR Nikon D5000 ini adalah salah satu varian terbaru Nikon yang diluncurkan pada tahun ini. Seolah tidak mau kalah dengan produsen kamera lainnya, Nikon D5000 ini juga menawarkan sejumlah feature baru yang sedang populer di kamera DSLR.
Misalnya feature live-view yang dimiliki oleh hampir semua kamera DSLR pada saat ini juga hadir di Nikon D5000. Selain itu, Nikon D5000 ini juga menjadi DSLR kedua Nikon setelah D90 yang memiliki kemampuan video recording. Dan untuk memaksimalkan kedua feature tersebut, Nikon D5000 ini juga dilengkapi dengan layar lipat. Lalu bagaimana kualitas dan kinerjanya?
Nikon memposisikan D5000 ini sebagai sebuah kamera DSLR kelas pemula dengan feature yang berlimpah. Bentuk fisiknya masih terbilang kompak untuk ukuran kamera DSLR, ukurannya mirip dengan beberapa seri Nikon pendahulunya di kelas pemula seperti D40 dan D60. Grip Nikon D5000 ini juga cukup besar, bahan plastik yang digunakannya juga terbilang baik. Grip-nya pun dilengkapi dengan tekstur sehingga kamera ini mantap digenggam. Bobot bodinya yang sekitar 560 gram (tidak termasuk lensa) juga membuat kami merasa cukup mantap saat menggunakannya.Di bagian atasnya, selain terdapat dudukan untuk flash eksternal, terdapat pula sebuah tombol dial yang diletakkan di sebelah kanan di dekat tombol shutter. Total terdapat 13 pilihan modus pemotretan, mulai dari modus otomatis hingga manual.
Nikon D5000 ini merupakan kamera DSLR Nikon pertama di kelas entry-level yang menggunakan sensor CMOS. Kamera ini menggunakan sensor CMOS dengan format APS-C yang mampu menangkap gambar dengan resolusi hingga 12 megapiksel. Untuk media penyimpanannya, kamera ini menggunakan media kartu memori SD/SDHC. Nikon D5000 ini juga telah menggunakan modul autofokus baru. Dengan jumlah titik autofokus sebanyak 11 buah, tentunya produk ini akan bisa membantu Anda saat melakukan pemotretan. Jangkauan sensitivitasnya juga diperluas mulai dari ISO 200 hingga 3200. Namun rentang ini juga masih masih diperluas hingga ISO 6400. Selain memotret dengan hasil JPEG dalam berbagai ukuran dan kualitas, kamera ini juga dapat memotret dengan format RAW. Feature Active D-Lighting juga hadir di kamera ini. Feature ini berguna untuk membantu memerluas dynamic range pada foto yang dihasilkan. Selain itu juga terdapat anekafeature retouching untuk keperluan editing langsung di kamera.
Di awal tadi kami juga menyebutkan bahwa Nikon D5000 ini memiliki kemampuan live-view dan video recording. Ya, layar LCD sebesar 2,7 inci ini dapat digunakan untuk melakukan komposisi dan mengambil gambar. Kinerja autofokusnya pada modus live-view terbilang cukup akurat meskipun masih terbilang lambat dalam mencari fokus. Feature perekaman video pada kamera ini menawarkan perekaman hingga resolusi 1280x720 (HD) dengan frame-rate 24 fps. Dan untuk memudahkan pengguna saat menggunakan live-view atau merekam video, layar LCD yang terpasang dapat dilipat ke bawah. Layar ini dapat dilipat ke bawah hingga 180 derajat, dan 270 derajat ke kanan. Karena engsel layarnya diletakkan di bawah, layar ini tidak bisa dilipat saat menggunakan tripod.

4. sony alpha a850
Kamera DSLR sony a850 adalah salah satu keseriusan sony dibidang SLR. kamera ditunjukan kepada para profesional dibidang photography. dengan spesifikasi sbb:

  • 24,6 MP 35mm format full-frame CMOS sensor (masih res tertinggi di kelas)
  • SteadyShot INSIDE full frame image sensor shift stabilization (duniapertama)
  • Dual prosesor BIONZ
  • Eye-level glass Penta-prisma OVF, 98 cakupan%, pembesaran 0.74x
  • 9 titik AF dengan 10 poin membantu, center dual-cross AF sensor w/2.8
  • 3 frame per detik meledak
  • Fungsi Intelligent Gambar
  • 3 mode Pengguna Programmable memori kustom pada mode dial
  • Advanced Dynamic Range Optimizer (5 langkah dapat dipilih)
  • 40 segmen honeycomb metering
  • 3.0 “921K pixel Photo Quality (270 dpi) LCD display, cakupan 100%
  • Langsung HDMI output
  • ISO 200-3200 (ISO 100-6400 memperluas jangkauan)
  • Pengguna fokus layar dapat dipertukarkan (3 pilihan)
  • CF Tipe I / II dan slot MS, LI-ION baterai, daya tahan tembakan 880
  • Berat 850g (tanpa baterai, kartu, KAK)
  • New Image Data Converter SR perangkat lunak (termasuk vignetting kontrol)
  • Vertikal Grip Opsional
  • Magnesium Alloy tubuh dan stempel karet untuk debu dan tahan air
  • AF penyesuaian mikro.
3. canon EOS 7D


Canon EOS 7D hadir untuk memenuhi “tuntutan” dari para pengemar Canon akan kamera DSLR yang lebih berkualitas. Kamera Canon EOS 7D ini sudah dilengkapi dengan 18.0-megapixel APS-C size CMOS sensor dan Dual DIGIC 4 image processors dan dapat digunakan untuk memotret pada ISO 12800 dan kecepatan sampai dengan 8 fps.
Kamera Canon EOS 7D ini juga dilengkapi dengan kemampuan untuk merekam full HD video pada 30p (29.97 fps), 24p (23.976 fps).
Spesifikasi Canon EOS 7D:
  • 18MP APS-C CMOS sensor
  • 8 frames per second continuous shooting
  • 1080p HD video recording with manual controls
  • 3.0 inch Clear View II LCD screen with 920,000 dots
  • 19-point AF system (all cross-type)
  • 1.0x magnification and 100% coverage viewfinder
  • Wireless flash control
  • Environmental sealing.

2. Nikon D300s
   
 Saat diluncurkan sekitar satu tahun yang lalu, Nikon D300 menjadi salah satu kamera DSLR terbaik saat itu dan benchmark yang sudah tinggi ini menjadi beban yang cukup berat buat Nikon saat berencana melepas generasi penerus kamera ini. Langkah pertama Nikon adalah tidak terlalu banyak membuat perubahan dan itu adalah langkah yang tepat.
Perubahan yang terjadi pada generasi penerus yang disebut Nikon D300s ini memang tidak terlalu banyak. Paling tidak dari sisi fisik, kamera ini bisa dibilang tetap sama. Grip yang berukuran besar dengan pelapis karet masih tetap ada dan keputusan tidak mengubah desain ini sangat menguntungkan kamera jadi tetap stabil digenggam. Konstruksinya pun tetap dibuat dari magnesium alloy dan menambah kokoh struktur kamera profesional ini.
Perubahan yang terjadi hanya bersifat penambahan fitur saja seperti penambahan kemampuan merekam video dalam format HD yang diadaptasi dari generasi D90. Slot kartu memori yang mendukung format SD/SDHC card pun ditambah satu lagi sementara kemampuan mengambil beberapa gambar secara cepat sepertinya juga mengalami peningkatan.
fitur video tak begitu saja dicomot dari D90 tapi sudah mengalami sedikit modifikasi seperti kemungkinan menggunakan fitur autofocus dalam mode video ini. Ini masih ditambah lagi dengan kemungkinan menyunting hasil rekaman dengan menggunakan software yang ditanam pada kamera ini. Memang editing yang bisa dilakukan hanya yang bersifat basic saja namun itu sudah merupakan nilai tambah buat kamera DSLR ini. Hasilnya dapat langsung ditonton menggunakan HDTV karena ada konektor HDMI pada kamera ini.
Trusted Reviews yang sempat menguji Nikon D300s ini mengatakan bahwa secara garis besar, hasil bidikan Nikon D300s ini tak jauh beda dengan Nikon D300 yang artinya kualitas yang disajikan tidak main-main. Noise dapat diantisipasi bahkan saat setting ISO mulai dinaikkan. Exposure, warna, dan dynamic range juga sangat mengagumkan, sama persis pada hasil bidikan Nikon D300.
Kalau Trusted Reviews memberi acungan jempol karena kualitas tidak menurun, Cnet justru menyayangkan ini karena pada dasarnya kualitas hasil bidikan sama persis dengan pendahulunya yang dilepas satu tahun lalu. Malahan, situs ini menganggap satu-satunya perbedaan antara dua kamera dari generasi berbeda ini hanyalah masalah kemampuan merekam video dalam kualitas HD saja.
Apapun komentar mereka, yang pasti Nikon D300s ini adalah kamera DSLR yang handal dan pastinya juga, harga yang harus ditebus untuk memperoleh semua keunggulan itu tidaklah murah. Nikon memasang label harga sekitar US$2100 atau setara dengan Rp20 jutaan.
Dan siapakah kamera yang menurut saya ada 
di nomor 1???
tentu saja....
1. Canon EOS 5D Mark II
5D Mark II merupakan kamera DSLR (Digital Single-lens Reflex) “terkecil” yang memiliki sensor Full Frame dengan segudang kemampuan. Dari segi harga tentunya cukup mengejutkan, karena kamera dengan CMOS sensor 21,1 megapixels sudah dapat di beli dengan harga Rp 19.350.000 saja [Body only-garansi datascript: harga dari focusnusantara].
Kamera ini tentu tidak dapat dinilai dari bobotnya yang tidak seberat kompetitornya, so mari kita tinjau kualitas keseluruhan. Selain ukuran sensor CMOS yang besar, Canon sukses menekan noise hinga ISO 3200 pada level yang sangat aman. Dengan resolusi ketajaman diatas angka 1700 pasang garis, bahkan tetap bertahan pada ISO yang tinggi. Sebuah pencapaian besar bagi Canon!
Dari segi body 5D Mark II tidak bisa dipandang sebelah mata, material body terbuat dari magnesium alloy yang sangat kokoh dengan finishing yang sangat baik. Kamera juga dapat di pegang secara nyaman dan kokoh dengan fitur navigasi yang user friendly. Semua elemen pengoperasian diatur secara baik dan sangat logis dari segi ergonomi. Begitu pula dengan menu, pengoperasian setiap fungsi dalam menu sangat baik sehingga mudah mengatur fungsi yang satu ke fungsi yang lain yang berhubungan. Dalam menu terdapat fungsi custom yang dapat disesuaikan dengan selera dan kebiasaan fotografernya. Kombinasi pengaturan tersebut dapat disimpan dalam tiga jenis paket konfigurasi yang dapat diaktifkan sewaktu-waktu.
Canon 5D Mark II mendukung fungsi Life View dengan dilengkapi kemampuan merekam video dengan resolusi Full HD dan tentunya perekaman suara. Di kamera ini terdapat pilihan untuk memasang microphone stereo eksternal di dudukan flash. Pantas jika Canon 5D Mark II di pilih oleh prinsipal otomotif ternama, BMW dalam produksi iklan BMW M3 GT terbaru mereka.
Affordable price dan kualitas tinggi yang dimiliki di banding kompetitornya, yang jauh lebih mahal menjadikan kamera  DSLR ini layak untuk diberikan predikat kamera DSLR kualitas terbaik menurut saya. Value for money DSLR Camera.

itulah urutan kamera DSLR menurut saya... 
ini hanya pendapat saja.... smoga dapat 
berguna bagi anda jepretter sejati..
salam jepret...